Kamis, 29 November 2012


Pertamina: SPBU Tak Jual BBM Bersubsidi Masih Sebatas Rencana
Penulis : Didik Purwanto | Senin, 26 November 2012 | 15:38 WIB

KOMPAS/HERU SRI KUMORO Stasiun pengisian bahan bakar umum di Menteng, Jakarta, kehabisan premium dan solar, Minggu (25/11/2012). Hingga 20 November 2012 realisasi penyaluran BBM bersubsidi masing-masing mencapai 24,9 juta kl premium, 13,7 juta kl solar, dan 1,1 juta kl kerosene. Artinya telah terjadi over penyaluran terhadap kuota bulan berjalan masing-masing sekitar 1 persen untuk premium dan 4 persen untuk solar.

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan nasional Hari Tanpa Premium Bersubsidi yang akan dilaksanakan pada 2 Desember 2012 masih sebatas rencana dari pemerintah.
Sampai saat ini, Pertamina belum mendapat surat penugasan resmi terkait gerakan tersebut. "Ini masih rencana, kami belum mendapat surat penugasan resmi terkait gerakan tersebut dari BPH Migas," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Budya saat konferensi pers di kantor Pertamina Jakarta, Senin (26/11/2012).
Hanung menjelaskan sebagai antisipasi sambil menunggu surat resmi dari BPH Migas, Pertamina saat ini telah menyosialisasikan kepada Himpunan Wiraswasta Migas Nasional (Hiswana Migas) bahwa pada tanggal 2 Desember 2012 mulai pukul 06.00 wib hingga 18.00 wib, Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang beroperasi di Jawa-Bali dan 5 kota besar lainnya di luar Jawa, yaitu Medan, Batam, Palembang, Balikpapan dan Makassar tidak melayani penjualan bensin bersubsidi.
Sehingga, Pertamina akan menyiapkan alternatif bensin non subsidi, yaitu Pertamax dan Pertamax Plus. "Meski demikian, masyarakat diminta untuk tidak perlu khawatir karena SPBU tetap akan beroperasi dan BBM cukup tersedia," tambahnya.
Dengan gerakan tersebut, Pertamina berharap dapat menghemat dari gerakan ini sebesar 15.000 KL dengan nilai penghematan Rp 75 miliar.
Sekadar catatan, Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina Ali Mundakir menjelaskan Gerakan Nasional Hari Tanpa Bensin Bersubsidi akan dilaksanakan pada 2 Desember 2012 di wilayah Jawa-Bali dan lima kota besar di luar Pulau Jawa. Hal itu dilaksanakan untuk menjaga kuota BBM bersubsidi.
"Kami siap mendukung Gerakan Nasional Hari Tanpa Bensin Bersubsidi yang diprakarsai oleh Badan Pengatur Hilir Migas," kata Ali.
"Hal ini sebagai satu langkah inisiatif lain untuk mengamankan kuota BBM bersubsidi hingga akhir tahun," tambahnya.
Selama program itu berlangsung, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tetap beroperasi, tetapi hanya untuk melayani pembelian bensin non-subsidi. "Kami yakin antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan ini akan setinggi antusiasme ketika program Earth Hour berlangsung," tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar