Kamis, 29 November 2012

Pertamina Hentikan Pengendalian Pasokan BBM Bersubsidi
Penulis : Evy Rachmawati | Minggu, 25 November 2012 | 17:32 WIB
 
KOMPAS/PRIYOMBODO Konsumen mengisi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Jalan Hasyim Ashari, Jakarta, Rabu (29/8/2012). Pemerintah tetap memberlakukan sistem kuota dan terus menyempurnakannya guna mengerem konsumsi BBM bersubsidi. Adapun kuota BBM bersubsidi yang diajukan pemerintah untuk tahun 2013 sebanyak 46 juta kiloliter dengan asumsi harga BBM tidak mengalami kenaikkan.
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) memutuskan menyetop pengendalian pasokan BBM bersubsidi. Hal itu dilakukan untuk mengatasi munculnya kerawanan sosial yang dikhawatirkan akan mengganggu kepentingan nasional.
"Kami memutuskan, terhitung mulai 25 November 2012 Pertamina menghentikan kebijakan pengendalian pasokan BBM yang sudah berjalan selama sepekan ini, sambil menunggu arahan dari pemerintah selanjutnya," kata Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Ali Mundakir, Minggu (25/11/2012), di Jakarta.
"Keputusan ini dibuat dengan memperhatikan perkembangan situasi sosial di daerah-daerah pascakebijakan itu, dan mempertimbangkan kepentingan nasional yang lebih besar," kata Ali.
Sebagaimana diketahui, Pertamina menerapkan pengendalian pasokan BBM bersubsidi, sesuai dengan amanat pemerintah melalui surat Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi tanggal 7 November 2012 perihal Pengendalian Distribusi Sisa Kuota BBM Bersubsidi 2012. Isi surat itu adalah pengendalian distribusi BBM bersubsidi sesuai sisa kuota dibagi jumlah hari tersisa hingga akhir tahun.
Pengendalian pasokan BBM bersubsidi tersebut untuk menjaga agar kuota yang telah ditetapkan pemerintah dan DPR dalam APBN-P 2012 sebesar 44,04 juta KL tidak terlampaui.
Normalisasi pendistribusian BBM tidak lepas dari merebaknya keresahan di kalangan masyarakat konsumen BBM bersubsidi di berbagai daerah.
Di sisi lain, kesadaran masyarakat untuk berhemat BBM dan memanfaatkan BBM nonsubsidi diharapkan dapat terus meningkat.
"Kami melihat sebenarnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM nonsubsidi telah mulai tumbuh menggembirakan dalam enam bulan terakhir," kata Ali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar